Sistem pendidikan di Korea Selatan ini ga jauh beda sama di Indonesia Bro-Sis, yaitu 6 tahun pendidikan dasar, 3 tauhun pendidikan menengah awal, 3 tahun pendidikan menengah atas, baru deh masuk pendidikan tinggi. Usia untuk masuk pendidikan dasarnya pun gak beda sama di Indonesia, yaitu sekitar 6 tahunan. di sana juga ada masa pra sekolah yang dimulai dari usia sekitar 2 sampai 5 tahunan. lantas apa dong yang bedain pendidikan di Indonesia sama di Korea ? ok, kali ini kita bahas perbedaan nya bro-sis, check it out !
Perbedaan yang palaing mencolok dari sistem pendidikan di Korea dengan di Indonesia adalah lama waktu belajarnya Bro-Sis. Di Korea sana anak usia 13 dan 14 tahun pulang sekolahnya sekitar jam 5 sore, anak usia 15 tahun pulangnya jam 7 malam, dan anak usia 16 sampai 18 tahun pulang sekolahnya jam 10 malam. Mantep ga tuh bro-sis ? terus di sana ada bimbel ga ? tentu aja ada, di sana kalo lo ga ikut bimbel atau hagwon itu aneh. Meski memang jadwal sekolah juga udah berat sih. dan jadwal bimbel di sana pun lebih mantep lagi.
Anak usia 13 dan 14 tahun mulai kelas jam 5:50 sore, ngambil dua kelas yang masing-masing belajar selama 60 menit dan satu kelas selama 70 menit itu berarti pulang ke rumah sekitar jam 9:30. Sesampai di rumah, para pelajar korea ini masih harus ngerjain PR dari sekolah dan bimbel.Perbedaan yang palaing mencolok dari sistem pendidikan di Korea dengan di Indonesia adalah lama waktu belajarnya Bro-Sis. Di Korea sana anak usia 13 dan 14 tahun pulang sekolahnya sekitar jam 5 sore, anak usia 15 tahun pulangnya jam 7 malam, dan anak usia 16 sampai 18 tahun pulang sekolahnya jam 10 malam. Mantep ga tuh bro-sis ? terus di sana ada bimbel ga ? tentu aja ada, di sana kalo lo ga ikut bimbel atau hagwon itu aneh. Meski memang jadwal sekolah juga udah berat sih. dan jadwal bimbel di sana pun lebih mantep lagi.
Anak usia 15 tahun mulai dari 7:06 malam, gambil satu kelas selama 60 menit dan dua kelas masing-masing selama 70 menit, beres jam 10:55 dan masih harus ngerjain PR juga.
dan anak usia 16 sampe 18 tahun yang udah masuk ke pendidikan menengah atas, mulai bimbel dari jam 09:45 malam, ngambil dua kelas yang masing-masingnya selama 70 menit dan beres sampe jam 00:20 malam, mereka pun masih harus ngerjain PR.
Dan juga ada kelas Sabtu, ini dilakukan walaupun beberapa sekolah memberlakukan setengah hari masuk untuk siswa korsel.
Dalam segi tenaga pengajar korea selatan memiliki guru-guru yang kompeten dengan keahliannya masing-masing. Materi yang di sampaikan pun sesuai dengan usia siswa-siswi nya sehingga tidak memberatkan mereka dalam belajar. Alhasil sistem belajar seperti itu dapat terlakasana dengan baik. Selain itu fasilitas di sana pun sanagat mendukung sistem pembelajarannya. Semanagt serta ke gigihan para siswa pun tinggi sehingga dapat seirama dengan sistem pendidikan di sana.
Seperti hal nya di Indonesia, di Korea pun kebanyakan orangtua ingin kalo anaknya menjadi seorang dokter atau insinyur. Nah itu lah yang bikin para pelajar korea ini harus ngejalanin rutinitas yang sangat melelahkan itu. hampir semua orantua menekan anaknya untuk giat belajar, harapannya sih agar anaknya kelak bisa sukses seperti yang mereka ingin kan. Tapi ada juga loh orang tua yang ga tahan liat anaknya tertekan dengan sistem belajar seperti itu, kebanyakan mereka memilih untuk mengirim anak dan istrinya ke luar negeri. mereka biasanya akan memilih negara Amerika yang memeliki sistem pendidikan yang membebaskan anak untuk bersekolah sesuai bakat mereka.
Dengan sistem pendidikan seperti itu memang terdapat kelemahan, di mana siswa akan sangat merasa tertekan untuk belajar, tak heran banyak juga kasus depresi dan yang lebih parah hingga menyebabkan angka bunuh diri meningkat drastis ketika akan tiba Ujian Nasional atau Su-neung.
dan anak usia 16 sampe 18 tahun yang udah masuk ke pendidikan menengah atas, mulai bimbel dari jam 09:45 malam, ngambil dua kelas yang masing-masingnya selama 70 menit dan beres sampe jam 00:20 malam, mereka pun masih harus ngerjain PR.
Dan juga ada kelas Sabtu, ini dilakukan walaupun beberapa sekolah memberlakukan setengah hari masuk untuk siswa korsel.
Dalam segi tenaga pengajar korea selatan memiliki guru-guru yang kompeten dengan keahliannya masing-masing. Materi yang di sampaikan pun sesuai dengan usia siswa-siswi nya sehingga tidak memberatkan mereka dalam belajar. Alhasil sistem belajar seperti itu dapat terlakasana dengan baik. Selain itu fasilitas di sana pun sanagat mendukung sistem pembelajarannya. Semanagt serta ke gigihan para siswa pun tinggi sehingga dapat seirama dengan sistem pendidikan di sana.
Seperti hal nya di Indonesia, di Korea pun kebanyakan orangtua ingin kalo anaknya menjadi seorang dokter atau insinyur. Nah itu lah yang bikin para pelajar korea ini harus ngejalanin rutinitas yang sangat melelahkan itu. hampir semua orantua menekan anaknya untuk giat belajar, harapannya sih agar anaknya kelak bisa sukses seperti yang mereka ingin kan. Tapi ada juga loh orang tua yang ga tahan liat anaknya tertekan dengan sistem belajar seperti itu, kebanyakan mereka memilih untuk mengirim anak dan istrinya ke luar negeri. mereka biasanya akan memilih negara Amerika yang memeliki sistem pendidikan yang membebaskan anak untuk bersekolah sesuai bakat mereka.
Dengan sistem pendidikan seperti itu memang terdapat kelemahan, di mana siswa akan sangat merasa tertekan untuk belajar, tak heran banyak juga kasus depresi dan yang lebih parah hingga menyebabkan angka bunuh diri meningkat drastis ketika akan tiba Ujian Nasional atau Su-neung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar